Jumat, 26 Februari 2016

Review: Krim Malam Vitamin E The Body Shop Melembabkan Kulit Kering



Dulu aku tidak menyadari pentingnya perawatan wajah. Karena aku merasa kulitku tidak terlalu bermasalah, jarang jerawatan. Aku pikir, selama wajah tidak jerawatan sudah cukup. Sehingga aku mengentengkan perawatan. Tidak hanya itu, untuk membersihkan wajah pun jarang-jarang aku lakuin. Pokoknya aku orang yang pemalas dalam hal perawatan.

Sekarang aku baru menyadari betapa pentingnya perawatan wajah. Namun hal itu sudah terlambat. Kulit wajahku tidak sehat, kusam, kering, terdapat flek hitam, bahkan di sekitar hidungku terasa kasar. Belum lagi lingkaran hitam di bawah mata yang membuat aku semakin kurang menarik saja. Sehingga aku perlu energi lebih ekstra untuk memperbaiki kulit wajahku agar nampak lebih sehat. Namun, orang bijak mengatakan lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Sehingga semangatku bisa bangkit.

Akhirnya aku cari-cari informasi. Aku mulai juga rajin facial paling tidak seminggu sekali. Biar tidak bikin kantong bolong karena sering-sering ke salon, maka aku mulai rajin facial sendiri di rumah tentunya dengan cara tradisional. Paling tidak biar kulit wajahku bersih. Terus aku berpikir bahwa kulit wajahku butuh nutrisi agar sehat. Setelah cari-cari informasi, malam hari adalah saat yang tepat untuk menutrisi kulit. Sehingga aku yang tadinya malas-malasan sekarang berusaha keras agar kulit wajahku bisa menjadi sehat. Dan tentunya sesuai dengan kemampuan. Jangan sampai aku terlalu memaksakan diri perawatan yang mahal tapi kantongku tidak memungkinkan. 

Dengan kesadaran itulah, aku berpikir bahwa aku butuh krim malam. Setelah bingung nyari info sani-sini, akhirnya pilihanku jatuh pada krim malam vitamin E dari The Body Shop. Karena The Body Shop dikenal sebagai produk yang no animal testing.
Sebenarnya, aku tidak paham-paham banget sih soal perawatan wajah. Cuma aku sempat mendapat info bahwa vitamin E sangat dibutuhkan oleh kulit. Apalagi aku kerja juga sering di ruangan ber-AC selama berjam-jam sehingga kulit terasa kering. Dan yang kutahu, The Body Shop menyediakan krim malam vitamin E yang kubutuhkan. Setelah sebelumnya menabung terlebih dahulu akhirnya aku beranikan untuk mencoba krim malam vitamin E ini. Tahu sendirilah ya kalau harga produk The Body Shop itu bikin kantong bolong. Tadinya aku mau beli yang kemasan kecil karena khawatir tidak cocok. Bagaimanapun juga aku harus hati-hati, karena ketidakcocokan terhadap suatu produk bisa berdampak fatal. Misalnya bikin wajah jerawatan. Kan malah nambah masalah tuh jadinya. Sayangnya, waktu aku beli yang kemasan kecil 15 g stoknya pas habis. Dan itu pun harus satu paket perawatan vitamin E secara lengkap, kayak sama serum, krim paginya, dll. Yang kemasan kecil tidak dijual dalam bentuk satuan. Kalau aku sih enggak dululah ya. Aku beli krim malamnya aja. Padahal pikirku, kalau beli kemasan kecil selain lebih irit kalau ada tidak cocoknya tidak terlalu eman-eman gitu. Nih penampakannya.


Krim malam vitamin E dari The Body Shop ini dikemas dalam bentuk jar isi 50 ml. Sejak punya kim malam ini, sebelum tidur aku selalu sempatkan menjalani ritual mengoles-ngoles krim ini ke muka. Kesan yang tak rasakan sih kulit wajah memang terasa lembab dan halus sesuai dengan klaimnya. Setelah bangun tidur pada keesokan harinya kesan lembab juga masih terasa. Dan Alhamdulillah aku cocok-cocok saja. Krim ini juga tidak menimbulkan wajahku bruntusan. Malah kayaknya wajahku jadi kelihatan lebih bersih. Aku telatenin make krim ini. Setelah pemakaian selama satu bulan, kayaknya memang ada bedanya. Memang sih belum terlalu signifikan tapi paling tidak sudah tidak parah-parah amat. Rasa kasar di wajah terutama di area hidung yang suka komedoan juga mulai berkurang. Namun flek hitam belum bisa hilang sepenuhnya karena memang klaimnya tidak untuk menghilangkan flek hitam. Tapi ya mendinganlah daripada sebelumnya. 



Krim malam vitamin E dari The Body Shop ini berwarna pink, sesuai dengan warna wadahnya. Aku beli waktu itu seharga Rp 229.000. Aku tidak tahu sampai berapa lama krim ini akan habis. Yang jelas setelah pemakaian selama satu bulan penuh krim ini masih banyak. Karena pemakaiannya pun hanya sedikit, dengan beberapa colek saja sudah cukup.

(+)
- Krim malam vitamin E The Body Shop cukup melembabkan dan melembutkan kulit yang kering dan kusam.
- Baunya tidak menyengat. Aku suka.
(-)
- Aku kurang suka dengan kemasan jar karena kurang higienis kalau sering dicolak-colek.
- Kalau kurang hati-hati, tutup yang di dalamnya bisa jatuh karena agak lengket jadinya tambah kurang higienis lagi.
(-) Menurutku harganya mahal. Kalau mau beli lagi jadi awang-awangen.
   

Senin, 08 Februari 2016

Bedak Marcks Kemasan Baru



Ceritanya aku lagi nyari bedak tabur yang ringan yang bisa dipakai untuk sehari-hari. Yang harganya juga terjangkau. Karena kalau pakai bedak padat untuk keseharian terlalu berat, bersihkannya pun juga perlu usaha lebih ekstra, karena kalau tidak, salah-salah bisa bikin muka kotor dan jerawatan.
Sudah lama aku nyari-nyari referensi mengenai bedak tabur tapi belum nemu juga yang sreg di hati. Suatu ketika aku pengen nyoba bedak Marcks karena ibuku bilang bedak Marcks selain murah juga bagus di kulit. Tidak mengandung banyak bahan kimia. Aku sih awalnya terrtarik tapi melihat penampakan dari bedak Marcks bikin aku tidak tertarik. Selain mudah tumpah, bedak ini juga tidak menyediakan spon tersendiri untuk pengaplikasian ke wajah. Jadi harus beli sendiri. Alhasil, menurutku bedak Marcks kurang praktis apalagi kalau dipakai pergi-pergi ke rumah saudara atau ke mana gitu sampai nginep-nginep bisa-bisa menuh-menuhin tempat aja.
Singkat cerita, suatu hari aku belanja di sebuah supermarket di Semarang. Pas aku melewati konter kosmetik, aku lihat ada Mbak-Mbak yang lagi nyari bedak. Waktu itu aku dengar dia nyari bedak Marcks dengan kemasan terbaru. Kebetulan waktu itu aku mencuri dengar karena aku pas ngantri nyari hand body lotion karena stok yang ada sudah hampir habis.
Lalu, iseng-iseng aku tanya dan ngecek. ”Coba lihat Mbak”. Mbak itu sedang milih-milih warna yang diinginkannya untuk bedak Marcks. "Lho Mbak, ada toh bedak Macks yang kecil imut gini. Aku baru tau,” kataku. ”Iya, aku juga baru tahu ada bedak Marcks yang kecil gini. Enak Mbak nggak gampang tumpah,” sahut Mbak itu padaku. Malah Mbak itu yang aku tidak tau namanya sempat nanya ke aku pilihan warna yang tepat. Aku sih nggak tau juga ya pilihan warna bedak Marcks yang tersedia apa aja. Tapi kudengar Mbak BA-nya bilang ada warna natural, tepatnya natural beige sama kalau tidak salah warna rose. Langsung aja aku minta bedak Marcks satu sekalian sama hand body yang sudah aku pesan tadi. Trus Mbak BA-nya bikinkan nota buat aku untuk barang yang aku pesan tadi. Aku agak buru-buru juga sih waktu itu, tidak sempat milih-milih. Jadi langsung saja aku minta bedak Marcks dengan warna natural beige seperti yang disebutkan Mbak BA tadi. Karena menurutku masih amanlah kalau warnanya natural.
Aku tertarik sama bedak Marcks ini karena bentuknya yang imut. Trus ada sponnya juga. Buat traveling juga OK, tidak menuh-menuhin tempat. Begini penampakannya. Banderol harganya juga masih ada.



Cukup simpel bukan. Dan menurutku tidak kayak bedak Marcks kemasan lama yang kegedean tempat trus gampang tumpah. Harganya pun cukup terjangkau. Aku beli waktu itu seharga Rp 22.000 dengan netto 20 g.



Aromanya khas bedak Marcks, tidak ada bedanya antara yang kemasan lama dengan yang baru. Sekadar tau aja, bedak Marcks ini merupakan salah satu bedak legendaris favorit ibuku. Beliau kalau untuk sehari-hari juga juga pakai bedak ini. Yach... Akhirnya aku ketularan deh ikut-ikutan pakai bedak Marcks.